Rambut panjangnya terurai indah, dan wajahnya pucat sepasang bulan sabit.
Johan menggigit bibirnya, berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini hanya imajinasi atau mungkin ada orang lain di sana.
"Siapa... siapa Anda?" tanya Johan dengan suara gemetar.
Wanita itu tidak menjawab. Dia hanya berdiri di tempatnya, menatap Johan dengan tatapan kosong.
BACA JUGA:6 Tempat Angker di Lampung, Salahsatunya Dihuni Hantu Noni Belanda
Rasanya seperti ada sesuatu yang misterius dan menyeramkan tentang sosok wanita itu.
"Lupakan aku pergi saja," bisik Johan pada dirinya sendiri, berusaha untuk keluar dari kastil tersebut.
Tapi takdir berkata lain. Setiap kali dia mencoba berbalik, wanita itu tetap berada di depannya, menghalangi jalannya.
Johan semakin merasa terperangkap. Dia merasa seperti menjadi bulan-bulanan roh halusinasi atau ilusi.
BACA JUGA:Pantai Tapak Hantu Pangkal Pinang, Tempat Wisata Menarik di Bangka Belitung
Mungkin dia lelah, pikirnya, mungkin semua ini hanya imajinasi karena kelelahan. Namun, ketika ia mengusap matanya dan membuka kembali, wanita itu masih ada di sana.
"Tolong, berikan tahu saya apa yang Anda inginkan?" ucap Johan sambil terus menatap sosok wanita itu.
Lalu, dengan tiba-tiba, wanita itu berbicara dengan suara lembut namun menakutkan, "Aku Noni, seorang Belanda yang meninggal di kastil ini pada masa penjajahan. Aku dijebak dan kehidupan penuh kegelapan menghantui rohku selama berabad-abad."
Johan terdiam, mencoba mencerna semua yang ia dengar. Dia tak pernah berpikir bahwa dia akan bertemu dengan hantu sejati. Tetapi, ada sesuatu tentang wanita itu yang membuatnya merasa iba.
BACA JUGA:Kisah Seram Mobil Hantu: Ketika Dunia Nyata dan Gaib Berkolaborasi di Jalanan Malam
"Aku ingin kebebasan, tapi kutukan terus mengikatku di tempat ini," lanjut wanita itu dengan nada pilu.