Arkeolog Hindu-Buddha atau Arkeolog Sejarah dari Balar Sumsel, Retno Purwanti,
menjelaskan survei diawali dengan menelusuri areal sebelah selatan pulau dari ujung paling barat atau kawasan Kelenteng Pagoda sampai ke ujung timur.
Tim berjalan kaki menelusuri Pulau Kemaro sambil mengamati keadaan permukaan tanah, hingga berhasil menemukan banyak tinggalan dan fakta terbaru.
Temuan tersebut berupa pecahan keramik China dari masa Dinasti Yuan sekitar tahun 1271-1368 M, Dinasti Ming tahun 1368-1644 M dan Dinasti Qing 1644-1912 M.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah dan Misteri Tanjakan Tarahan Lampung, Ada Apa Yah?
"Temuan pecahan keramik tersebut ditemukan pada areal setelah Bungalow sampai ujung timur Pulau Kemaro," ujarnya.
Berdasarkan pertanggalan relatif dari pecahan keramik dapat diketahui bahwa Pulau Kemaro mulai digunakan sejak masa Keraton Kuto Gawang sampai masa kolonial Belanda.
Tidak hanya keramik, juga ditemukan pecahan tembikar, botol-botol kaca utuh, pecahan botol, umpak tiang bangunan, pecahan bata, spesi, pecahan genting, pecahan ubin dan pecahan wastafel.
Temuan paling terbaru adalah pada bagian barat laut dari pulau ini, tim survei menemukan bunker, landasan meriam dan dermaga dari masa pendudukan Jepang.
BACA JUGA:Kota Atlantis: Tahukah Kamu Ada Misteri Tersembunyi dan Jejak Kehidupan Kuno Bawah Laut Pulau Nias
Balar Sumsel menyimpulkan bahwa berdasarkan temuan arkeologis di atas dan sumber-sumber sejarah,
untuk sementara dapat diduga Pulau Kemaro telah dihuni manusia sejak abad ke-17 sampai masa kemerdekaan.
2. Temuan Tanggal Pembuatan Bungker Jepang di Pulau Kemaro
Setelah penelusuran tersebut, giliran rombongan Sahabat Cagar Budaya (SCB) Palembang yang melihat dan mempelajari kembali penemuan-penemuan tersebut, kemarin Sabtu (3/4/2021).
BACA JUGA:Kisah Mistis di Pulau Tikus: Misteri di Pulau Enggano Bengkulu
Sekitar 63 orang rombongan SCB berangkat dari Dermaga Intirub menuju Pulau Kemaro bagian, tempat ditemukan dugaan bunker, keramik, dan tinggalan lainnya baru-baru ini.