EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Mengutip dari buku yang berjudul Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati (Budaya Benda dan Tak Benda) yang ditulis oleh Anita Silvia, seorang pemudi asli dari Kabupaten Empat Lawang.
Dalam artikel ini akan membahas Budaya Benda yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi.
Tebing Tinggi ialah ibukota Kabupaten Empat Lawang.
Berdasarkan penelusuran tim penulis buku, Budaya Benda yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi yakni Terowongan Kereta Api yang dibangun pada waktu zaman penjajahan Belanda, makam Puyang Gadis, makam Puyang Tanah Tinggi.
BACA JUGA:Miliki Luas Sekitar 90 Hektare, Ternyata Pulau Kemaro Banyak Ditemukan Misteei yang Belum Terungkap
BACA JUGA:Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Ini Misteri Dibalik Pesona Urban Legend Kota Kembang Bandung
Sementara Budaya Tak Benda seperti tradisi sedekah ruah, tradisi sedekah Serabi.
Terowongan Kereta Api yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi tepatnya di area Tebing Alay merupakan salah satu terowongan terpanjang di Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan H. Muhayan Basri selaku Sekretaris Dewan Adat Kabupaten Empat Lawang mengatakan Terowongan ini dibangun 1928-1929 pada masa kolonial Belanda dan memiliki panjang 424 meter.
Pribumi berkerja siang dan malam tanpa henti, mereka dipaksa berkerja untuk menyelesaikan Terowongan tersebut.
BACA JUGA:Kota Atlantis: Diberkati dengan Kekayaan dan Kebahagiaan yang Melimpah
BACA JUGA:Kota Atlantis: Penduduknya Sangat Maju dalam Bdang Seni, Ilmu Pengetahuan, dan Perdagangan
Bahkan banyak pekerja yang mati karena kelelahan dan kelaparan.
Di atas Terowongan terdapat beberapa bangunan-bangunan yang pada saat masa pembangunan Terowongan digunakan sebagai pos mandor yang mengawasi para pekerja.
Pos itu sering digunakan mandor Belanda untuk istirahat dan tempat melakukan pengeboran air untuk keperluan pembangunan Terowongan.