Jika terdapat pasal yang mengalokasikan anggaran untuk mendukung pemekaran tersebut, DPRD Muratara akan menganggarkan dana tersebut, karena dukungan pribadi memiliki keterbatasan.
BACA JUGA:Linggau Jadi Ibukota Sumsel Barat?, Simak Penjelasan Pengamat Politik!
Dia menyadari bahwa untuk mencapai cita-cita pemekaran diperlukan proses yang rumit.
Meskipun peluangnya terlihat sempit, namun tidak menutup kemungkinan dapat terlaksana dengan lancar.
BACA JUGA:Legislator dan Tokoh Masyarakat Musirawas Dukung Terbentuknya Provinsi Sumsel Barat
“Kami akan berjuang maksimal untuk mencapai cita-cita pemekaran ini karena ini merupakan hajat dan keinginan masyarakat.
Kami sudah seharusnya mekar karena jarak tempuh ke ibu kota Palembang terlalu jauh,” tegasnya.
BACA JUGA:Bukan Hanya Linggau, Calon Ibukota Sumsel Barat Dibidik 2 Kabupaten/Kota Ini?
Sementara itu, Ketua Presidium Pemekaran Provinsi Sumselbar, Waisun Wais, menyatakan bahwa peluang pemekaran seperti peristiwa langka “ketubean” atau ikan mabuk di sungai Musi.
Cepat Atau Lambat Akan Terjadi Peristiwa ini terjadi saat kemarau dan air di bagian hulu sungai Musi bercampur dengan belerang, menyebabkan ikan-ikan mabuk dan naik ke permukaan.
BACA JUGA:Walikota Lubuklinggau dan DPRD Akan Buat Dukungan Bersama Untuk Pemekaran Sumselbar
“Jika masyarakat tidak siap dengan jaring, mereka tidak akan dapat menangkap ikan. Begitu juga dengan pemekaran, cepat atau lambat pemekaran itu akan terjadi,” tegasnya.
Menurutnya, surat rekomendasi tertulis dari enam kota/kabupaten yang mendukung pemekaran ini akan menjadi acuan khusus bagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) saat moratorium pemekaran dibuka.
BACA JUGA:Baru Empat Lawang Nyatakan Dukungan Pernyataan Sumselbar, Yang lain Bagaimana?
Dengan begitu, ketika proses verifikasi dimulai, usulan sudah masuk dan tinggal melengkapi data-data yang diperlukan.
Walaupun prosesnya mungkin tidak mudah, dukungan dari DPRD Muratara dan kota/kabupaten lainnya menjadi dorongan bagi cita-cita pemekaran Provinsi Sumsel Barat.