b. Rumah Pengasingan Soekarno di Bengkulu: Situs bersejarah ini mengingatkan kita pada penjara politik tempat Bung Karno diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda.
BACA JUGA:Eksplorasi Situs Megalitikum di Padang Roco, Beda Jauh Situs Megalitikum di Wilayah Asia Tenggara
4. Penemuan Prasejarah Baru:
a. Gua Liang Bua, Flores: Meskipun berada di luar pulau Sumatera, penemuan "Homo floresiensis" atau "Manusia Hobbit" di gua ini menginspirasi penelitian tentang manusia prasejarah.
b. Penemuan Lain di Gunung Padang: Penggalian terus menerus di situs Gunung Padang terus membuka fakta-fakta baru tentang sejarah peradaban manusia.
5. Revitalisasi Ekskavasi:
a. Teknologi Penggalian Terbaru: Para peneliti menggunakan teknologi mutakhir, seperti pemetaan drone, analisis DNA, dan metode penggalian non-invasif lainnya untuk melindungi dan mengungkapkan artefak tanpa merusak warisan sejarah.
b. Kolaborasi Antarbangsa: Upaya kolaboratif antara tim arkeolog internasional dan universitas telah membantu memahami konteks global peradaban yang pernah ada di Pulau Sumatera.
6. Pelestarian dan Pendidikan:
a. Konservasi Situs Bersejarah: Pemerintah dan organisasi non-pemerintah bekerja sama untuk menjaga situs-situs bersejarah agar tetap utuh dan lestari untuk generasi mendatang.
b. Pendidikan Sejarah Lokal: Para peneliti dan pemerintah berusaha memperkenalkan pendidikan sejarah lokal yang lebih kaya di kurikulum sekolah untuk membangkitkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan arkeologis pulau ini.
BACA JUGA:Langkah Tegas Menuju Pemekaran Sumsel Barat: Dukungan Pemkab Muratara dan Legislatif Mengalir
7. Menarik Wisatawan Pencinta Sejarah:
a. Pengembangan Pariwisata Bersejarah: Pulau Sumatera menawarkan potensi pariwisata bersejarah yang menarik bagi wisatawan lokal dan internasional.