"Pemerintah Kota Makassar sangat konsen dengan upaya percepatan penurunan stunting. Wali Kota dan Wakil Wali Kota senantiasa ke lapangan dalam grebek stunting di kelurahan-kelurahan. Harapannya stunting di makassar yang saat ini berada di angka 18,4 persen sebelum tahun 2024 dapat tercapai sesuai target nasional 14 persen atau lebih rendah lagi," ujar A. Irwan Bangsawan.
BACA JUGA:Bupati dan Ketua TP PKK Empat Lawang Dapat Penghargaan dari BKKBN RI
Pada kegiatan ini juga digelar Pelayanan KB dengan jumlah akseptor 61 orang yang mengunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD dan implant. Juga digelar demo masak sehat di Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang dibagikan kepada anak berisiko stunting dan pemberian bantuan tambahan makanan sebanyak 50 paket.
Seluruh Jajaran TNI AL
Kolaborasi percepatan penurunan stunting antara Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dengan Lantamal X berlangsung di Posyandu Cakalang I, Hamadi-Jayapura. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam giat kolaborasi TNI AL dan BKKBN secara nasional yang dilaksanakan serentak se-Indonesia, pada Selasa (18/07/23).
BACA JUGA:Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN Dimanfaatkan untuk Bedah Rumah
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparai, M.Si, Danlantamal X diwakili Aslog Danlantamal X, Kol. Laut (T) Jaya Sukmana, Pj. Walikota Jayapura diwakili Asisten II Sekda Kota Jayapura - Ir. Widhi Hartanti , dan tamu undangan dari AL serta Jalasenastri.
Jaya Sukmana dalam menyampaikan sambutan Danlantamal X menyebutkan kegiatan percepatan penurunan stunting ini merupakan program pemerintah di seluruh jajaran TNI Angkatan Laut guna mewujudkan masyarakat yang sehat dan kuat.
“Dalam hal ini Lantamal X bekerja sama dengan BKKBN menyelenggarakan penyuluhan stunting dan pelayanan KB. Harapannya bersama-sama kita dapat melaksanakan strategi nasional penanganan stunting yang telah dicanangkan sehingga target penurunan stunting bisa tercapai. Semoga dengan kegiatan ini nantinya angka stunting bisa turun dengan perbaikan pola makan dan pola asuh anak. Artinya masyarakat dan pemerintah berhasil melakukan intervensi yang telah dilaksanakan bersama.”
BACA JUGA:Hari Keluarga Nasional 2023, Dua Gubernur dan Dua Kepala Sekolah Raih Penghargaan dari BKKBN
Dalam kegiatan kolaborasi tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Papua ikut berperan dalam Penyuluhan Pencegahan Stunting oleh Koordinator Program Manager Satgas Percepatan Penurunan Stunting Papua, Moch. Sodiq, Sh., M.Hum., Penyuluhan KB oleh Penata KKB Ahli Muda BKKBN Papua, Chaterind P. Soelarso, M.Kes., dan dialog antara Kepala BKKBN Papua bersama ibu dan balita, serta pembagian bantuan sembako kepada 7 bayi berisiko stunting.
Pada kesempatan berdialog bersama para ibu-ibu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparai, M.Si., mengingatkan kembali pentingnya mengatur jarak kelahiran agar gizi dan perhatian setiap anak tercukupi sehingga terbebas dari stunting.
BACA JUGA:BKKBN Sambut Baik Keterlibatan Persatuan Guru NU untuk Edukasi Siswa
“Ibu-ibu harus rajin ke Posyandu ya, supaya anaknya terpantau. Terima kasih juga sudah datang mengikuti penyuluhan ini, sebagai bentuk kepedulian kita pada pencegahan stunting. Harapan saya anak-anak yang dibawa ke sini sehat semua tidak ada yang kena stunting,” harap Nerius.
Dirinya juga mengapresiasi TNI AL khususnya Lantamal X Jayapura yang sudah mengambil langkah kolaborasi dalam percepatan penurunan stunting. Nerius juga menghimbau agar Pemerintah Daerah dalam hal ini Kota Jayapura dapat segera bergabung pada kegiatan kolaborasi seperti ini.