Meruwat berasal dari kata ruwat dalam bahasa jawa, yang memiliki arti membuang sial atau menyelamatkan orang dari gangguan tertentu.
Gangguan itu bisa dikatakan sebagai kelainan dari suatu kondisi yang umum dalam suatu keluarga maupun pada diri seseorang.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Malam Satu Suro, Mitos dan Kepercayaan di Indonesia
Gangguan yang harus diruwat yakni gangguan bagi seseorang yang disebabkan oleh suatu perbuatan yang dapat menimbulkan sial/celaka atau dampak sosial lainnya.
Ruwatan bagi masyarakat jawa adalah suatu bentuk usaha yang bertujuan agar kelak setelah menjalani ruwatan mendapatkan berkah berupa keselamatan, kesehatan, kedamaian, ketentraman jiwa, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi diri sendiri secara khusus maupun bagi keluarga dalam lingkup yang lebih besar lagi.
BACA JUGA:Menelisik 5 Fakta Malam 1 Suro, Salahsatunya Kekuatan Mistis yang Luar Biasa
3. Tapa Brata
Tapa Brata adalah istilah dari bahasa Jawa, pengertian itu sendiri ‘bertapa’ bisa dikatakan seseorang dalam perjalanan mengasingkan diri dari keramaian.
Tapa Brata adalah mekanisme mengatur hawa-hawa atau keinginan nafsu duniawi, seperti makan, tidur, libido dan lainnya.
Tapa Brata hanya ditujukan untuk mencari ketenangan dan netralitas di dalam jiwa.
BACA JUGA:Bulan Suro 2023 Sampai Tanggal Berapa? Simak Penjelasannya!
Dipilihnya malam 1 Suro untuk menjalankan tradisi Tapa Brata, karena malam ini dianggap sakral bagi masyarakat Jawa, dan menjadi moment-moment untuk instropeksi diri. **