5. Ma’nene – Sulawesi Selatan
BACA JUGA:Mau Tahu Sejarah Suku Musi Banyuasin? Ini Penjelasanya
Ma’nene merupakan tradisi yang berasal dari Kabupaten Tana Toraja di Sulawesi Selatan berupa arak-arakan mumi dari leluhur yang telah meninggal. Sebelum tradisi Ma’nene dilakukan terlebih dahulu mumi akan diganti pakaiannya dengan pakaian baru seperti gaun atau jas formal. Konon jasad mumi dalam tradisi Ma’nene akan bisa berdiri dan berjalan sendiri seperti seolah ada kekuatan ghaib yang mengendalikannya.
6. Potong Jari – Papua
BACA JUGA:Tujuh Museum Terbaik di Indonesia, Patut Dikunjungi Untuk Mengisi Liburan
Tradisi Potong Jari merupakan tradisi ekstrem yang dilakukan oleh beberapa suku dari Wamena di Provinsi Papua. Setiap terdapat anggota keluarga yang meninggal maka anggota keluarga yang masih hidup akan memotong satu ruas jarinya sebagai bentuk rasa kehilangan. Kini Tradisi Potong Jari sudah mulai ditinggalkan karena dianggap terlalu berbahaya.
7. Mumi Hitam – Papua
BACA JUGA:6 Orang Warga Empat Lawang Mendaftar Magang Kerja ke Jepang, yang Lain Ditunggu!!
Tradisi mumifikasi jenazah tak hanya ada di Mesir, Suku Dani Papua juga melakukan tradisi pembalsaman yang tokoh adat yang meninggal. Tradisi mumifikasi Suku Dani Papua sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Mumi milik Suku Dani sedikit berbeda karena memiliki warna hitam pekat dengan posisi tubuh duduk dan kepala menengok keatas serta mulut terbuka lebar. Teknik mumifikasi jenazah tidak melalui pembalsaman, jenazah yang baru wafat akan dijemur untuk dikeringkan lalu diletakkan di dalam sebuah gua. Setelah agak mengering dan menjadi mumi selanjutkan ditusuk dengan tulang babi dan diletakkan diatas perapian untuk menghilangkan lemak ditubuhnya. (*)