Masyarakat Kota Pagaralam menceritakan, bahwa letusan pada tahun 1839 ini terdengar gemuruh yang sangat keras dan api menyala di puncak gunung.
BACA JUGA:300 Pendaki Berdatangan ke Gunung Dempo
Letusan Gunung Dempo pada tahun 1839 atau 21 tahun setelah letusan pertama mengakibatkan kerusakan pada hutan yang lebih parah.
Tahun 1853.
Selanjutnya masih di tahun 1800-an Gunung Dempo, Pagaralam kembali meletus.
Tepatnya pada 1 Januari 1853.
BACA JUGA:Wisata Gunung Dempo Terapkan Sistem Satu Jalur
Beruntung, letusan yang terjadi pada 1 Januari 1853 itu tidak terlalu berbahaya dan akibatnya juga tidak terlalu besar.
Tahun 1879.
Gunung Dempo, Pagaralam kembali menunjukan keaktifannya.
Pada 18 Mei 187 gunung yang banyak didaki pehobi olahraga panjat gunung ini meletus.
Letusan yang terjadi cukup besar, masyarakat Kota Pagaralam waktu itu mendengar suara gemuruh dari Gunung Dempo selama 10 menit.
Warga juga melihat asap hitam mengepul dari puncak Gunung Dempo.
Tahun 1881.
Gunung Dempo, Pagaralam kembali meletus pada tanggal 16 Februari 1881.