RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID, EMPATLAWANG - Internet kembali dihebohkan soal perihal penolakan israel dari piala dunia U-20.
Kali ini heboh terkait media Israel, The Jerusalem Post yang mengatakan Indonesia terbelakang soal olahraga.
Klaim tersebut muncul setelah penolakan Israel berlaga di piala dunia U-20 dan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
BACA JUGA:Piala Dunia U-20 Terancam Batal
Melalui artikel editorial, berjudul "Indonesia's anti-Israel prejudice is a diplomatic own goal" atau "Prasangka anti-Israel Indonesia adalah diplomasi gol bunuh diri", mereka mengatakan Indonesia bukanlah salah satu negara modern yang berwawasan ke depan.
"Israel adalah satu dari 24 negara yang lolos ke turnamen - pertama kali Israel melakukannya. Alhasil, citra yang diproyeksikan Indonesia bukan sebagai bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan sebagai negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka anti-Israel," tulis The Jerusalem Post.
BACA JUGA:Bukan Karena Israel, Ini Alasan FIFA Batalkan Pildun U-20 di Indonesia
"Antipati terhadap Israel begitu membutakan Indonesia sehingga negara tersebut mengambil langkah yang bertentangan dengan kepentingannya sendiri. Menjadi tuan rumah turnamen ini akan memungkinkan tim Juniornya sendiri, yang tidak memenuhi syarat atas kemampuannya sendiri, untuk berpartisipasi, dan juga menjadi tuan rumah turnamen diharapkan dapat menghasilkan pemasukan beberapa ratus juta dolar ke dalam ekonomi lokal," terangnya.
Mereka juga menuliskan bahwa tindakan Indonesia ini memalukan karena Indonesia telah lama dianggap sebagai salah satu negara berikutnya yang akan bergabung dengan Abraham Accords dan menjalin hubungan diplomatik formal dengan Israel.
BACA JUGA:Indonesia Gagal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Simak Nasehat Buya Yahya
"Undang-undang FIFA secara eksplisit melarang diskriminasi dalam bentuk apa pun terhadap negara mana pun. Pendirian organisasi yang teguh melawan diskriminasi anti-Israel ini menunjukkan bahwa mereka menganggap serius undang-undangnya sendiri," jelasnya.
The Jerusalem menutup artikel dengan menuliskan bahwa tindakan FIFA tersebut terpuji, dan mereka berharap negara lain ataupun badan olahraga yang mengatur bisa mengawasi dan mencatat terkait polemik ini. (cw1)