Cuaca Buruk Pengaruhi Hasil Panen

Senin 27-03-2023,16:53 WIB
Reporter : Reri Alfian
Editor : Adi Candra

PAGARALAM, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Curah hujan yang tinggi terjadi di Kota Pagaralam berdampak pada tidak maksimalnya hasil pertanian, salah satunya tanaman padi petani tidak bisa dipanen secara maksimal lantaran bulir padi tidak terisi penuh.

Pasalnya, tingginya curah hujan ini acapkali membuat tumbuh padi tidak normal, selain itu kurangnya sinar matahari pun menjadikan padi menjadi gabuk. Sudah barang tentu kondisi demikian menyebabkan petani padi merugi.
 
Rusmini, salah seorang buruh tani bekerja di sawah milik Kasmin, warga Dusun Pagar Agung, Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Pagaralam Selatan mengaku jika dilihat dari kondisi yang ada hasil sawah yang dikelolahnya kurang maksimal.

BACA JUGA:Kenalkan Biosaka ke Petani, Apa Itu Bioska?!

“Hasil panen kurang maksimal, mengingat musim hujan masih terus berlangsung, padi kadang kempes atau kopong. Bahkan karena kurang sinar matahari, menjadikan bulir beras menjadi bapuk atau gapuk dan patah-patah serta terkadang saat dimasak jadi nasinya agak merah karena kurang matang menjemurnya,” ungkapnya.

Mengatasi kerugian karena hasil panen berkurang, kata Rusmini biasanya setiap habis panen diusahakan untuk segera menjemur padi, bahkan kadang memakan bahu jalan dan ini butuh waktu lebih lama dari biasanya.

“Pasokan beras di mesin jadi berkurang. dan ini menyebabkan harga beras di pasaran menjadi ada kenaikan, bahkan mencapai Rp12.000 per kilogram. Sedangkan harga sebelumnya hanya di kisaran Rp10.000 per kilogram di harga di mesin. Memasuki bulan puasa masyarakat jangan heran jika ada kenaikan harga beras,” imbuhnya.

BACA JUGA:Pemilihan Duta Pertanian Sumsel 2022, Empat Lawang Raih Tiga Penghargaan

Sementara Pipin, salah seorang pembeli beras yang langsung mengambil dari mesin atau petani, menuturkan sudah seminggu ini mendapatkan beras dengan harga sudah lebih dari Rp11.000 per kilogram. (Rer)

Kategori :