EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Berdiri sendiri terpisah dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Empat Lawang sejak 2021 lalu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kabupaten Empat Lawang, kini memiliki 120 personel dan 50 relawan yang tersebar di setiap zona.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Empat Lawang, Evi Ferilina Susanti mengatakan, dalam menjalankan tugas pemadaman kebakaran dan penyelamatan, pihaknya membagi wilayah Kabupaten Empat Lawang, menjadi lima wilayah (zona) kerja.
Masing-masing zona kerja, ditempatkan satu unit kerja yang siap melayani masyarakat, dalam upaya pemadaman kebakaran dan penyelamatan.
Lima zona kerja yang dimaksut antara lain, Zona Tebing Tinggi ( Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Saling), Zona Pendopo (Kecamatan Pendopo Induk dan Kecamatan Pendopo Barat), Zona Muara Pinang (Kecamatan Muara Pinang dan Kecamatan Lintang Kanan).
BACA JUGA:Baru Awal Tahun Sudah 2 Kali Insiden Kebakaran, Kadis Damkar Pesannya Begini
Kemudian ada Zona Ulu Musi (Kecamatan Ulu Musi, Kecamatan Talang Padang dan Kecamatan Sikap Dalam), dan Zona Paiker (Kecamatan Paiker).
Menurut Evi, terkait kendala yang sering dihadapi petugas Damkar, tentu saja ada banyak. Salah satunya kendala minimhya dukungan masyarakat saat menjalankan tugas dan saat tidak dalam menjalankan tugas.
"Namun, untuk sekarang ini Alhamdulillah, masyarakat sudah mulai terbuka. Kalau dulu Damkar datang itu dianggap ancaman dan dituntut banyak, dalan artian itu datang harus tepat waktu," ucap Evi saat ditemui di ruang tugasnya, Senin (28/2).
Padahal sambung dia, ada estimasi jarak dan waktu yang ditempuh, dari kantor damkar ke lokasi kejadian. Belum lagi kalau ada telpon-telpon iseng, itu kata Evi sangat mengganggu.
BACA JUGA:Bukan Hanya Memadamkan Api, Ini Tugas Damkar Yang Tak Kalah Ekstrim Lainnya
"Damkar sudah datang tapi tak ada apa-apa, itu kan menggangu. Padahal seharusnya telpon itu untuk keadaan genting bukan untuk main-main," sesalnya.
Belum lagi, tambahnya lagi, itu juga membuat masyarakat panik karena sirene Damkar itu yang khas.
Lebih lanjut disampaikannya, terkait saran dan prasarana, Damkar di Empat Lawang sangat kurang dalam hal ini.
"Untuk saat ini banyak sarana dan prasarana yang dibutuhkan Dmkar," ujarnya. Karena apa-apa baliknya ke Damkar.
BACA JUGA:Sekda Minta Mobil Damkar Dirawat Baik-baik