EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kedelai yang menjadi bahan utama pembuatan tahu saat ini mengalami kenaikan yang tidak dapat diprediksi oleh kalangan pengusaha tahu.
Kondisi ini membuat pelaku usaha pabrik tahu mengurangi produksi, terutama bagi pelaku usaha yang memiliki modal yang terbatas.
Banyak pelaku usaha pembuatan tahu hampir guling tikar, karena kesulitan dalam mengatasi lonjakan harga bahan baku kedelai.
Pengrajin tahu yang masih bertahan membuat alternatif dengan mengecilkan ukuran dan ketebalan hingga mengurangi bahan baku kedelai itu sendiri.
BACA JUGA:Pebisnis Wajib Tahu! Limit Transaksi IBBIZ BRI Sampai 1 Milyar
Menurut Arahman, pengerajin Tahu di Tebing Tinggi, akibat dari mahalnya bahan baku pembuatan tahu yaitu Kedelai yang terus menerus mengalami kenaikan, pelaku usaha pembuatan tahu terpaksa mengambil langkah bertahan.
"Mengurangi produksi, menaiki harga dan membuat tahu lebih kecil dari ukuran sebelumnya,” kata pria yang akrab disap Kemon tersebut, Jumat (3/2/2023).
Lanjut Kemon, dari kondisi yang tidak stabil Ini tentu sangat berimbas pada pemasukan dan pengeluaran yang tidak berimbang, setiap hari pengeluaran lebih membengkak dari pada pemasukan.
Walaupun para pelaku usaha pembuatan tahu telah menaikkan harga jual tahu namun hasil penerimaan dari penjualan tahu tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
BACA JUGA:Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Putar Otak Agar Tak Gulung Tikar
BACA JUGA:Perajin Tahu dan Tempe Menangis
Disisi lain, Ira selaku penjual gorengan mengaku sangat kesulitan dalam memperoleh keuntungan, bagaimana tidak, semua harga mahal, namun untuk usaha gorengan tidak dapat menjual gorengan lebih dari harga Rp. 1 ribu.
“Kalau sekedar untuk makan dan minum masih dapat, tapi kalau untuk penjual gorengan seperti saya ini agak keberatan yah dengan naiknya harga tahu, karena kalau harga tahu melonjak, bingung juga mau jual gorengan,” keluh Ira. (Mus)