MALANG - RAKYATEMPATLAWANG.COM - Usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya. Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang membuat kehilangan nyawa yang menewaskan 127 orang dan 180 orang lainnya luka-luka pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
Kerusuhan tersebut karena Arema FC mengalami kekalahan 2-3 atas Persebaya Surabay pada lanutan pekan ke-11 Liga 1 2022.
Atas kejadian itu Bupati Malang, Sanusi mengatakan akan bertanggung jawab untuk para korban yang ada di rumah sakit dan memerintah seluruh rumah sakit langsung menangani korban.
"Biaya Perawatan korban nanti akan ditanggung oleh kabupaten malang, saya menghimbau untuk rumah sakit yang merawat korban langung melakukan perawatan terhadap korban, jangan memikirkan biaya semua ditanggung oleh Kabupaten Malang” Kata Bupati Malang, Sanusi.
Sanusi juga turut berduka cita atas kejadian tersebut dan berharap kejadian ini jangan terulang kembali di sepak bola Indonesia khususnya di Malang
“Saya selaku Bupati Kabupaten Malang turut berduka cita dan menyesalkan adanya kejadian ini dan semoga yang terakhir kalinya di sepak bola Indonesia," ucapnya.
Pada kejadian ini, Aremania yang dibawa rumah sakit nyawanya tidak tertolong karena kondisi korban semakin memburuk.
Korban banyak yang mengalami sesak nafas dan terinjak-injak suporter lainnya karena panik saat polisi menembakan gas ait mata.
“Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar dan kemudian adanya penumpukan, dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen” Kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afianti.
Kekalahan Tim Singo Edan dari Persebaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang membuat suporter tuan rumah mengamuk dan masuk ke lapangan.
(*)