RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID, EMPAT LAWANG - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PPK), Hepy Safriani didampingi Sekda Empat Lawang meresmikan Masjid Abi Sofyan di Pesantren Daarul Mahabbah tepatnya di Desa Sungai Payang, Tanjakan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Peresmian Masjid Abi Sofyan berbarengan dengan digelarnya Tabligh Akbar bersama Syeikh Ahmad Al-Misri dari Timur Tengah tepatnya lulusan dari Al-Azhar Cairo, Mesir yang sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Dalam sambutannya, Hepy sangat terharu bahkan tak mampu menahan air mata bahagia. Hal ini dikarenakan akhirnya keinginan sejak lama sudah terwujud untuk membuat sebuah masjid dengan menggunakan nama ayahanda tercinta, almarhum Sofyan.
Awalnya ketika pemilik Pesantren Daarul Mahabbah, Ustad Dody Irawan mendatangi Hepy untuk membahas nama masjid, belum sama sekali terpikirkan tentang namanya. Setelah dua hari barulah diputuskan bahwa nama masjid yang akan berdiri ialah Abi Sofyan artinya Ayahku Sofyan.
"Keinginan untuk mendirikan masjid sudah lama ada sebelum saya menjadi ketua tim penggerak PKK, sudah coba beli beberapa lahan tetapi setelah diidentifikasi sepertinya tidak cocok karena sudah ada masjid lain dan sepi sehingga keinginan saya ditunda sampai menemukan tempat yang pas.
Usai perjumpaan dengan Ustad Dodi, hati saya tergerak ini saat yang tepat untuk mendirikan masjid yang selama ini sudah diniatkan," kata Hepy.
BACA JUGA:15 Menit Latihan Menulis
Hepy melanjutkan, meski pembangunan masjid belum sepenuhnya selesai tetapi sudah bisa digunakan oleh santri selama 24 jam. Sementara itu Masjid Abi Sofyan didesain dengan sederhana dan simpel tanpa banyak ukiran-ukiran hal ini sejalan dengan kepribadian dari almarhum Abi Sofyan semasa hidup yang berlatar belakang guru Agama dan hidup sederhana.
"Semoga dari masjid yang ada di ponpes ini bisa melahirkan generasi penerus yang berakhlak mulia yang nantinya akan membawa kita ke syurga," ujarnya.
BACA JUGA:Pasca Pandemi, Camat Tebing Tinggi Programkan
Selain itu, Hepy berharap agar masyarakat menerima dengan tulus masjid yang ia wakafkan karena apa yang dilakukan ialah tulus dari hati, bukan semata-mata pencitraan.
"Keluarga kami berlatarbelakang politik, jadi saya sangat memohon agar ini jangan dikait-kaitkan dengan unsur politik. Tolong terima masjid ini dengan tulus karena ini adalah murni keinginan kami untuk urusan akhirat agar bisa memperoleh pahala," harapnya sembari tak mampu menahan derai air mata.
Menanggapi hal itu, Syeikh Ahmad Al-Misri dalam penyampaian materinya sempat menanggapi statement dari Hepy. Syeikh Ahmad Al-Misri mengatakan tentu pewakafan dan peresmian masjid ini susah untuk dikaitkan dengan unsur politik.
"Kalaulah ada unsur politiknya tentu masjid ini akan dibangun di jalan raya yang paling banyak orangnya. Tapi masjid ini dibangun di dalam pesantren yang artinya tempatnya terbatas. Mudah-mudahan niat mulia ini manjadi ladang pahala," ujar Syeikh Ahmad Al-Misri. (Ian)